Sinopsis Mohabbatein Episode 787 part 4 by Yohana Sitorus
Adi " kita semua cinta kepadamu.
Raman " aku tidak butuh cinta dari siapa pun, kau harus kembali.
Adi membantah.
Adi " aku telah berusai 21 tahun, aku akan melakukan apa yang aku inginkan, tetap tenang, jangan marah pada semua orang.
Raman " berbicaralah dengan sopan santun.
Adi " kau tidak akan bertanya apakah Ibu Ishi ada di sini.?
Raman " bagaimana berani kau menyebutnya namanya.
Adi " Ayah kau berbicaralah dengan sopan santun, kau tidak perlu melakukan apa-apa dengan siapa pun, kau telah menjadi batu setelah Ibu Ishi pergi.
Raman menampar Adi dan menegurnya.
Adi " kau takut emosi manusia.
Adi pergi.
Mihir " Raman apa yang kau lakukan, Adi telah tumbuh sekarang.
Raman " batu tidak memiliki emosi, pergi.
Mihir pergi.
Ishita " Mihika cobalah memahami mengapa kau tidak ingin bertemu siapa pun, kau jangan memberitahu siapa pun bahwa aku masih hidup.
Mihika mengundang Ishita di pernikahannya.
Ishita senang.
Mihika meminta Mani dan Aaliya datang juga.
Ishita " maaf, kita tidak bisa datang.
Mihika " aku tidak menikah dengan Mihir, orang lain,aku akan memberitahumu nanti, aku sangat bahagia.
Ishita " baik lah, aku senang juga, bagaimana Ibu dan Ayah.?
Mihika berpikir " kali ini tidak tepat untuk menceritakan bagaimana Raman berubah .... Mihika " semuanya baik-baik saja.
Ishita " kita harus berangkat ke Australia segera.
Mani " ya, kau harus sembuh segera.
Ishita " aku tidak sadar ketika aku dibawa ke sini, seseorang mengangkat aku dan membawa aku kesini, aku ingin berterima kasih kepada orang itu.
Mani " aku akan mencoba untuk menemukannya.
Perawat datang.
Perawat " Nyonya indrani bagaimana keadaanmu?.
Mihika " katakan padanya.
Ishita " siapa yang membawa aku ke sini.?
Perawat " dia berada di pesawat denganmu, kita memiliki nomornya, aku tidak tahu namanya,aku akan meminta dia untuk bertemu denganmu.
Mani " Mihika pulanglah, aku akan bersama Ishita.
BACA SELANJUTNYA
Sinopsis Mohabbatein Episode 788 part 1

0 Response to "Sinopsis Mohabbatein Episode 787 part 4 by Yohana Sitorus"