Sinopsis Terbaru

Sinopsis Mohabbatein Episode 5 dan 6 By Yohana Sitorus


Sinopsis Mohabbatein Episode 5 dan 6 By Yohana Sitorus

Nyonya Bhalla sedang makan siang bersama dirumahnya.Nyonya Bhalla mengatakan bahwa Raman datang beberapa hari kemudian dan menjaga Pemujaan itu hanya untuk dia.
Ruhi meminta sesuatu untuk Rinki taetapi dia hanya diam dan pergi.
Nyonya Bhalla menyembunyikan anggur karna banyak tamu,dia takut ada yang mengambilnya.

Ruhi mendatangi Nyonya Bhalla menanyakan anjing kecilnya,terlihat seperti mengapung atau tenggelam di air.Akhirnya Nyonya Bhalla baru sadar dan mengatakannya kepada Tuan Bhalla dan Tuan Bhalla mengatakan kalau anjing itu kecil anjing itu bisa tenggelam.Ruhi sangat khawatir.Rinki membawa anjing itu bersama Ruhi dan memberikannya kepada Ishita, Ruhi senang melihat Ishita merawat anjing itu.

Malam harinya Nyonya Bhalla sedang bersiap-siap dan Ruhi mengahmiprinya.

Nyonya Bhalla "Ayahmu akan datang malam ini,dia akan senang melihatmu"

Ruhi sangat senang mendengar Neneknya berkata seperti itu.
Pesta penyambutan itu pun dimulai banyak orang datang dan memberikan salam.
Rummi melihat wanita yang berjalan,Dia memperkenalkan dirinya pada gadis2 yang ada disana.Rummi datang bersama teman-teman nya.
Rummi melihat Nyonya Bhalla dan memeluknya.

Rummi "Dimana Raman bibi?"

Rinki "Mungkin dia sedang dijalan"

Pemujaan dilakukan oleh Nyonya Bhalla.
Semua orang menyanyikan lagu puja dan mengatakan jai jai. Nyonya Bhalla memperkenalkan Ruhi kepada semua orang yang datang dan mengikatkan kain merah di dahi Ruhi.

Nyonya Bhalla "Pakai ini nak,dan jangan dilepas ya,karna ini terikat dengan yang kita cintai"

Ruhi membawa kain merah itu dan menghampiri Ishita untuk ikut dengannya.Ruhi mengikatkan kain merah itu ke anjing kecil nya.

Ruhi "Aku berharap Tuhan selalu menjagamu"
Ruhi teringat oleh ibunya.
Ishita lalu menatapnya.

Ruhi juga mengikatkan kain merah itu di dahi Ishita dan memberkatinya.
Terbesit dipikiran Ishita bagaimana bisa seorang Ayah meninggalkan putrinya yang tunggal dan membuat istrinya menangis.

Nyonya Iyer merasa terganggu karna suara pesta itu dia tidak bisa menonton TV dengan tenang.
Dia ingin sekali menegur tetangganya itu..

Rinki datang dan memberitahukan kepada Nyinya Bhalla bahwa Raman akan segera datang,dan Nyonya Bhalla segera menyuruh seluruh pemain musik untuk memainkan musiknya.
Nyonya Iyer semakin terganggu dengan musik itu dan berfikir untuk melakukan sesuatu.

Rinki melihat Raman dari kejauhan..

Rinki "Raman tidak akan datang bibi"
Nyonya Bhalla "Dia pasti datang"

Polisi datang dan menghentikan pemain musik yang ada disana.Nyonya Bhalla fikir Inspektur itu datang ingin menyambut kedatangan Raman.

Inspektur "Tolong hentikan permainan musik ini,batas waktumu hanya sampai pukul 10.30,karna tetanggamu mengeluhkan ini"

Dan Ramanpun tiba didepan rumah dan bertepuktangan,Nyonya Bhalla dan keluarganya sangat senang karna Raman sudah sampai kerumah dan Ishitapun melihatnya.
Raman melihat polisi itu masih disitu dan mengatakan keluarganya melakukan ini karna sudah lama tidak bertemu dengannya dan dia juga akan mengundang ACP kesana.Mendengar hal itu Inspektur terkejut.

Inspektur "Baiklah silahkan lakukan permainan musik,pemujaan,dan apapun"
Raman "Baiklah,kau sudah mengizinkannya (sambil memberikannya uang)

Inspektur pun pergi,Ishita yang melihat itu merasa sangat kesal dengan kelakuan Raman.

Nyonya Bhalla "Apa kau mengundang ACP juga kesini nak?

Raman "Tidak ibu,itu hanya untuk mengelabuinya saja"

Nyonya Bhalla "Itu artinya kau membohonginya,lalu kenapa kau meyuapnya?

Raman "Ayolah ibu,uang itu bisa merubah segalanya"

Ishita yang mendegar hal itu sangat kesal,karna opininya tentang uang yang ia salah gunakan dan penuh kesombongan.

Nyonya Bhalla mengenalkan Raman kepada temannya,Nyonya Bhalla menunjukan penari-penari dan pestanya.
Rummi menghampiri Raman dan mengucapkan selamat kepadanya.

Ishita "Ruhi,ayahmu sudah datang,pergilah ke Ayahmu"

Ruhi "Bibi ikutlah denganku bertemu dengan ayah"

Ishita"Nanti saja ya Ruhi"

Lalu Ruhi pergi menghampiri ayahnya ,Ruhi terjatuh saat ingin mengahmipiri ayahnya ,Ishita pun membangunkannya dan mengatakan  kepa da Ruhi agar berhati-hati.Ruhi datang melihat Raman dan Ishita pun melihatnya.
Ruhi langsung memegang tangan ayahnya dan tersenyum.

Raman "Duduklah disini bersama ayah"

Raman memperhatikan wajah Ruhi dan tiba2 Ruhi melihat tahi lalat di wajah Ruhi dan berhenti melihat Ruhi.Raman pun pergi dan meninggalkan Ruhi.Ishita pun melihatnya dan berfikir bahwa seakan-akan Raman menemui orang asing.

Hari ini Ishita akan pergi ke kliniknya dan berpaspasan dengan Raman.
Ishita mendengar bahwa Raman sedang menelpin dengan suara yang arogan.

Ishita "Tidak ada yang lebih penting daripada menjaga anak yang sakit,tidak ada orangtua yang bisa melihat anaknya sakit"

Raman mendengar Ishita berbicara seperti itu dan mengizinkan karyawannya yang ingin cuti karna anaknya sakit.Ishita berbalik kebelakang melihat Raman dan bergumam bahwa sifat mereka tidak akan cocok dan tidak akan pernah.

Raman melihat surat kabar diluar pintu.

Raman "Neel kirim beberapa staff kesini"

Neel "Aku akan mengirim seseorang kesana"


Ishita mendengar hal itu,dia merasa aneh karna orang itu sudah mengeluh saja di pagi hari,Raman menyuruh Ishita untuk berhenti dan meminjam surat kabar dari Ishita.
Dia memberikannya dan setelah melihatnya lalu meninggalkannya.

Ishita "Seharusnya kau bersyukur"

Raman "Terimakasih"



Ishita mengatakan kepada Ibunya tentang Raman bahwa Raman itu orang yang sangat kasar dan seakan-akan dia orang yang paling banyak mempuyai masalah.
Ibunya menyuruh Ishita untuk membuka Internet dan mulai dengan chat online.Ishita hanya tertawa dengan sangat geli.Ibunya berharap Ishita mendapatkan seseorang melalui chat online tsb.

Telpon berdering,Nyonya Iyer sedang berbicara dengan adiknya Soumya dan mengatakan Vandu dan Bala sedang menjemput anaknya Mihika.
Ishita menelpon dan bertanya apakah Bala sudah menemuinya.Setelah itu Vandhu berbicara buru-buru karna mendengar Bala dan Mihika berteriak.

Bala dan Mihika "Ya Tuhan darah yang keluar"

Ishita mendengar itu dari telepon dan membuat Ishita khawatir.Ishita memberitahukan kepada Ibunya bahwa ada sesuatu yang terjadi kepada Mihika.

Ishita "Ayo kita harus pergi ke stasiun sekarang ada yang terjadi pada Mihika,aku sangat khawatir"

Tuan Iyer "Baiklah ayo kita pergi"

Nyonya Bhalla datang dan berbicara kepada Nyonya Iyer dan mereka saling berteriak.

Nyonya Bhalla "Kau merusak pagiku hari ini dengan suara bel yang berisik,apakah kau menelpon polisi?"

Nyonya Iyer "Tidak Tetapi kau yang mengganggu kami dengan pengeras suara"

Akhirnya mereka bertengkar lagi dan saling berteriak lagi,Ishita pun langsung menarik ibunya dan mengatakan ada hal yang penting dan harus segera pergi.Tuan Iyer menyuruh Nyonya Iyer agar tenang.

Ishita "Ini salah paham bi,kami tidak memangil polisi,kami minta maaf"
Merekapun lekas pergi.

Ishita "Baiklah kami akan pergi sekarang"

Tuan Iyer "Aku akan mencoba menelpon Bala"

Tuan Iyer "Bagaimana keadaan Mihika, Bala?"

Bala "Dia baik2 saja dengan kami dan akan pulang kerumah dengan kami"

Ayah menyampaikannya ke Ishita bahwa mereka baik2 saja.

Ruhi mengambil foto Nyonya Bhalla dan mengatakan dia akan pergi dengan Shanti.
Sementara Rinki ingin berangkat ke tempat kuliah.
Nyonya Bhalla "Jangan pergi, habiskan saja waktumu disini dengan saudaramu Raman"

Rinki "Aku sudah terlambat bi,aku akan bicara dengannya nanti malam saja"

Ishita menemui Mihika

Ishita "Dimana darahnya?"

Mihika "Itu bukan darahku,tapi darah orang lain"

Distasiun itu terjadi pemukulan pada malam hari,dan itulah darah yang Bala lihat disana.
Nyonya Iyer mengatakan semua orang juga akan lari melihat hal seperti itu.
Nyonya Iyer mengatakan bahwa Mihika tidak te rlihat seperti gadis yang lainnya.

Nyonya Iyer "Kalian harus segera menikah dan dalam 1tahun aku akan tidur dengan tenang"

Ruhi berada diluar rumah dan menemui Ishita.
Ruhi mengatakan dia ingin Bindi.Lalu Ishita menyentuh wajahnya dengan wajah Ruhi untuk mendapatkan Bindi.

Ruhi "Aku akan bertemu ayahku"
Ishita" Itu Bagus"
Ruhi "Ayahku akan pergi selama 2 hari"

Ruhi mengambil foto Ishita.

Ruhi "Papa mengatakan bahwa semua orang akan pergi seperti ibuku"

Ishita merasa sedih dan langsung memeluknya dengan sedih

Ishita "Aku tidak akan pergi kemana-mana,aku akan selalu ada untukmu,aku punya ide aku akan mengajak anjing kecil dan kau bisa mengambil fotonya"

Anjing kecil itu memeluk Mihika.

Mihika "Siapa anjing kecil ini?

Ishita "Ini Muttuswami"

Ishita meledek Mihika dan melihat kuku kucing.

Mihika "Ini adalah tangan yang sama,tangan yang sudah rusak kukunya,kau menyembunyikan sesuatu"

Raman berbicara dengan kliennya setelah dia selesai sarapan.

Nyonya Bhalla "Tolong matikan dulu telponmu itu,buatkan sarapan untuk anakmu Ruhi,berikan dia beberapa waktu.Ruhi itu putrimu,dia adalah tanggung jawabmu"

Ramanpun menutup telepon nya dan mulai membuatkan Ruhi makanan.

Ruhi "Aku tidak mau yang ini"

Raman "Jadilah gadis yang baik dan habiskanlah makanannya"

Raman kembali melihat wajahnya dan melihat tahi lalat itu dan mengingatkannya kepada mantan istrinya da membuatnya marah.

Raman "Makanlah sendiri"

Ruhi"Aku punya anjing kecil ayah"

Raman"Aku tidak punya waktu"

Ruhi "2 menit saja sudah menyenangkan"

Ruhi mendatangi Ishita agar Ishita menyiapkan anjingnya.Ishita pun mulai meyisiri anjing itu dan memakaikan anjing itu pakaian.

Mihika "Sepertinya aku melihat laki-laki disana,hey siapa gadis kecil ini?"

Ishita "Dia adalah tetangga kita"


Nyonya Iyer mendengar pembicaraan mereka dan mengira bahwa mereka membicarakan tentang seseorang.Tapi ternyata mereka hanya membicarakan tentang anak anjing.Nyonya Iyer senang melihat Ishita terlihat bahagia,dia berharap agar Ishita mendapatkan yang terbaik dihidupnya.

Raman sedang berbicara dengan Neel tentang pekerjaannya..
Sementara Nyonya Bhalla sedang membicarakan tentang gadis2 yang melamar putranya itu kepada Pammi,dan akan menunjukan foto2 mereka pada Raman.

Raman "Aku tidak tertarik Ibu,saat ini aku sudah bahagia"

Nyonya Bhalla "Aku hanya ingin hidupmu berubah,aku fikir kalau kau menikah kau akan bahagia,menikahlah demi Ruhi nak"

Raman "Aku tidak mau bu,sudahlah bu pergilah"

Raman mengingat masa lalunya dan marah.



0 Response to "Sinopsis Mohabbatein Episode 5 dan 6 By Yohana Sitorus"